Sedangkan, pada tahun 1994 UNESCO mengeluarkan Manifesto tentang Perpustakaan Sekolah, berikut ini adalah tujuan utama dari manifesto tersebut:
1. Menciptakan dan menguatkan kebiasaan membaca sejak usia dini.
2. Mendukung pelaksanaan bagi pendidikan formal maupun bagi perorangan yang belajar mandiri.
3. Memberikan peluang bagi pengembangan kreativitas perorangan
4. Merangsang imajinasi serta kreativitas anak dan kaum muda.
5. Mempromosikan warisan budaya, penghargaan atas seni, penemuan ilmiah dan inovasi.
6. Menyediakan akses pada ekspresi budaya dan semua pertunjukan seni.
7. Membina dialog antar budaya dan mendukung keanekaragaman budaya
8. Membantu budaya lisan
9. Menjamin akses atas semua jenis informasi kemasyarakatan bagi semua warga.
sumber : windakutubukublogdetik.com
Perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan ide yang merupakan dasar keberhasilan fungsional dalam masyarakat masa kini yang berbasis pengetahuan dan informasi. Perpustakaan sekolah membekali murid berupa keterampilan pembelajaran sepanjang hayat serta imajinasi, memungkinkan mereka hidup sebagai warganegara yang bertanggungjawab.
Misi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah menyediakan jasa pembelajaran, buku dan sumber daya yang memungkinkan semua anggota komunitas sekolah menjadi pemikir kritis dan pengguna informasi yang efektif dalam berbagai format dan media. Perpustakaan sekolah berhubungan dengan jaringan perpustakaan dan informasi yang lebih luas sesuai dengan prinsip Manifesto Perpustakaan Umum yang dikeluarkan UNESCO.
Staf perpustakaan menunjang penggunaan buku dan sumber informasi lainnya, mulai dari buku fiksi sampai dokumenter, dari tercetak sampai elektronik, yang tersedia di sekolah maupun tempat lain. Materi tersebut melengkapi dan memperkaya buku ajar, bahan dan metodologi mengajar.
Telah terbukti, jika para pustakawan dan guru bekerja sama, maka murid akan mencapai tingkat literasi, kemampuan membaca, belajar, memecahkan masalah serta keterampilan teknologi informasi dan komunikasi yang lebih tinggi. Jasa perpustakaan sekolah harus diselenggarakan secara adil dan merata bagi semua anggota komunitas sekolah tanpa membeda-bedakan umur, ras, jenis kelamin, agama, kebangsaan, bahasa, status profesional ataupun sosial. Jasa dan materi khusus perpustakaan harus disediakan bagi mereka yang tak mampu menggunakan arus utama jasa dan materi perpustakaan. Akses ke jasa dan koleksi perpustakaan hendaknya didasarkan pada Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tidak terikat pada segala bentuk ideologi, politik dan sensor agama, ataupun tekanan perdagangan.
Legislasi Pembiayaan dan Jaringan
Perpustakaan sekolah memiliki arti penting bagi strategi jangka panjang pengembangan literasi, pendidikan, penyediaan informasi sertaekonomi, sosial dan budaya. Sebagai bentuk tanggung jawab para pejabat berwenang lokal, regional dan nasional, maka hal itu perlu dukungan legislasi dan kebijakan khusus. Perpustakaan sekolah harus memperoleh pendanaan yang mencukupi dan berlanjut untuk keperluan tenaga terlatih, materi perpustakaan, teknologi dan fasilitas. Pemenuhan kebutuhan tersebut hendaknya cuma-cuma. Perpustakaan sekolah merupakan mitra penting dalam jaringan perpustakaan dan informasi lokal, regional, dan nasional. Jika perpustakaan sekolah berbagi fasilitas dan/atau sumber daya dengan jenis perpustakaan lain, seperti perpustakaan umum, maka tujuan khas perpustakaan sekolah harus diakui dan dipertahankan.
Implementasi Manifesto
Pemerintah, melalui kementerian yang bertanggung jawab atas pendidikan, didorong untuk mengembangkan strategi, kebijakan dan perencanaan yang mengimplementasikan prinsip Manifesto ini. Perencanaan hendaknya mencakup penyebaran Manifesto ini pada program pelatihan awal dan kesinambungan bagi pustakawan dan guru.
Tujuan Perpustakaan SekolahPerpustakaan sekolah merupakan bagian integral proses pendidikan. Berikut ini butiran penting bagi pengembangan literasi, literasi informasi, pengajaran, pembelajaran dan kebudayaan serta merupakan jasa inti perpustakaan sekolah:
mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan dalam misi dan kurikulum sekolah;
mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan anak dalam kebiasaan dan keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan sepanjang hayat mereka;
memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan, pemahaman, daya pikir dan keceriaan;
mendukung semua murid dalam pembelajaran dan praktek keterampilan mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk, format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi di komunitas;
menyediakan akses ke sumber daya lokal, regional, nasional dan global dan kesempatan pembelajar menyingkap ide, pengalaman dan opini yang beraneka ragam;
mengorganisasi aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan budaya dan sosial;
bekerja dengan murid, guru, administrator dan orangtua untuk mencapai misi sekolah;
menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi merupakan hal penting bagi terciptanya warga negara yang bertanggung jawab dan efektif serta partisipasi di alam demokrasi;
promosi membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan sekolah kepada seluruh komunitas sekolah dan masyarakat luas.
Perpustakaan sekolah memenuhi fungsi tersebut dengan mengembangkan kebijakan dan jasa, memilih dan memperoleh sumber daya informasi, menyediakan akses fisik dan intelektual ke sumber informasi yang sesuai, menyediakan fasilitas pembelajaran, serta mempekerjakan staf terlatih.
Staf
Pustakawan sekolah adalah anggota staf berkualifikasi profesional yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan perpustakaan sekolah, sedapat mungkin dibantu staf yang cukup, bekerja sama dengan semua anggota komunitas sekolah, dan berhubungan dengan perpustakaan umum dan lainnya.
Peran pustakawan sekolah bervariasi tergantung pada anggaran, kurikulum dan metodologi pengajaran di sekolah, dalam batas kerangka kerja keuangan dan perundang-undangan nasional. Di dalam konteks khusus, ada ranah umum pengetahuan yang penting jika pustakawan sekolah mengembangkan dan mengoperasikan jasa perpustakaan sekolah yang efektif: yaitu mencakup sumber daya, manajemen perpustakaan dan informasi serta pengajaran. Di dalam lingkungan jaringan yang makin berkembang, pustakawan sekolah harus kompeten dalam perencanaan dan pengajaran keterampilan menangani informasi yang berbeda-beda bagi guru dan murid. Dengan demikian, pustakawan harus melanjutkan pengembangan dan pelatihan profesionalnya.
Penyelenggaraan dan Manajemen
Untuk menjamin penyelenggaraan yang efektif dan dapat dipertanggungjawabkan, maka:
kebijakan mengenai jasa perpustakaan sekolah harus dirumuskan guna menentukan tujuan, prioritas dan jasa dalam kaitannya dengan kurikulum sekolah;
perpustakaan sekolah harus terorganisasi dan dikelola sesuai standar profesional;
jasa hendaknya dapat diakses oleh semua anggota komunitas sekolah dan diselenggarakan dalam konteks komunitas lokal;
kerjasama dengan guru, manajemen senior sekolah, administrator, orang tua murid, pustakawan dan profesional informasi lainnya dan kelompok komunitas harus didorong.
Translanted by Mr Hernanonono, Prof. Sulostyo Basuki and Lucya Dhamayanti on behalf of the National Library of Indonesia.
Sumber : http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/manifesto-id.htm
Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan unsur-unsur pendidikan lainnya turut menentukan berlangsungnya suatu proses pendidikan dan pengajaran yang berhasil. Berdasarkan informasi dan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui membaca dan belajar di perpustakaan dapat berfungsi sebagai “gizi intelektual” bagi seluruh kehidupan manusia di kemudian hari.
Perpustakaan sekolah merupakan penunjang usaha mempertinggi kemampuan daya serap siswa terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru di kelas, memperluas pengetahuan yang berguna di masyarakat dan mempertinggi kemampuan pemahaman untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu perpustakaan sekolah diperlukan oleh masyarakat di lingkungan sekolah antara lain:
1. sebagai salah satu pusat sumber belajar,
2. salah satu komponen instruksional,
3. sumber utama yang menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran,
4. sebagai laboratorium belajar dimana siswa dapat belajar yaitu mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berfikir dan berkomunikasi.
Keberadaan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas di kelas, selain itu kegiatan belajar mengajardapat berlangsung secara dinamis karena diperkaya dengan berbagai koleksi bahaan bacaan. Perpustakaann sekolah akan tampak bermanfaat apabila benar-benar dapat memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah.
Untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah dalam pembelajaran tidaklah mudah, karena dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah ada factor penghambat dan pendukungnya. Faktor-faktor penghambat dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah diantaranya:
1. kurannya pengetahuan guru tentang pembelajaran,
2. kurangnya pemahaman guru tentang konsep pemanfaatan perpustakaan sekolah,
3. padatnya kurikulum di sekolah, kurangnya koleksi bahan pustaka,
4. kurangnya layanan informasi danb referensi,
5. kurangnya prasarana perpustakaan
6. dan adanya keterbatasan waktu pemanfaatan perpustakaan sekolah.
Sedangkan beberapa faktor pendukung dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah diantaranya:
1. Eksistensi perpustakaan sekolah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Sisdiknas dan Undang-undang Perpustakaan,
2. Sumber daya pemustaka sebagai pengelola perpustakaan sekolah
3. Koleksi perpustakaan
4. Gedung atau ruang perpustakaan
5. System layanan perpustakaan,
6. Sarana dan prasarana penunjang system layanan seperti pemanfaatan TI.
Peran Guru Dalam Pemberdayaan Perpustakaan
Berkenaan dengan pemanfaatan perpustakaan, guru perlu memberikan motivasi kepada siswa agar tertarik dan berminat untuk memanfaatkan bahan pustaka yang disediakan di perpustakaan. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dan memberikan teladan dengan cara memberikan bimbingan kepada siswa agar gemar membaca buku-buku yang diperlukan dan dapat mengembangkan berbagai pengetahuan lainnya diluar materi pelajaran di kelas. Guru sebagai fasilitator mengandung pengertian bahwa guru harus berusaha untuk mengetahui secara pasti kebutuhan sumber-sumber pustaka yang dibutuhkan oleh siswa, guru itu sendiri ataupun kebutuhan dalam pengembangan pengetahuan lainnya yang relevan. Beberapa peran guru sebagai fasilitator dalam optimalisasi peran perpustakaan sekolah diantaranya:
1. Kewajiban untuk dapat menyediakan informasi bahan ajar dan mengupayakan darimana dan bagiamana cara memperoleh sumber-sumber belajar tersebut. Jika guru tidak melakukan perannya dengan baik, maka hal itu akan menjadi salah satu penghambat pemanfaatan perpustakaan sekolah,
2. Guru sebagai kunci pembuka perpustakaan artinya apabila guru tidak berupaya memotivasi siswa untuk memanfaatkan bahan pustaka maka siswa tidak tertarik dan berminat terhadap perpustakaan.
3. Sebagai faslilitator karena guru mengetahui secara pasti sumber sumber buku apa saja yang dibutuhkan oleh siswa. Peran guru sebagai faslitator diantaranya adalah kewajiban untuk dapat menyediakan informasi bahan ajar dan mengupayakan darimana dan bagiamana cara memperoleh sumber-sumber belajar tersebut kepada penyelenggara perpustakaan atapun ke level kepala sekolah.
Kepedulian semua pihak terhadap fungsi perpustakaan sekolah sangat diharapkan agar perpustakaan sebagai jantung di sekolah dapat benar-benar berjalan guna meningkatkan atomosfir pembelajaran dan sebagai tempat pemancaran berbagai pengetahuan di sekolah.
Sumber Bacaan:
Poerwanti, E dan Widodo, N. 2000. Perkembangan Peserta Didik. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Mbulu, Y. 1991. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Majalah Pendidikan, Edisi 25 Tahun XVII (p. 87-95)
Bafadal, Ibrahim. 2001 . Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
1. Menciptakan dan menguatkan kebiasaan membaca sejak usia dini.
2. Mendukung pelaksanaan bagi pendidikan formal maupun bagi perorangan yang belajar mandiri.
3. Memberikan peluang bagi pengembangan kreativitas perorangan
4. Merangsang imajinasi serta kreativitas anak dan kaum muda.
5. Mempromosikan warisan budaya, penghargaan atas seni, penemuan ilmiah dan inovasi.
6. Menyediakan akses pada ekspresi budaya dan semua pertunjukan seni.
7. Membina dialog antar budaya dan mendukung keanekaragaman budaya
8. Membantu budaya lisan
9. Menjamin akses atas semua jenis informasi kemasyarakatan bagi semua warga.
sumber : windakutubukublogdetik.com
Perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan ide yang merupakan dasar keberhasilan fungsional dalam masyarakat masa kini yang berbasis pengetahuan dan informasi. Perpustakaan sekolah membekali murid berupa keterampilan pembelajaran sepanjang hayat serta imajinasi, memungkinkan mereka hidup sebagai warganegara yang bertanggungjawab.
Misi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah menyediakan jasa pembelajaran, buku dan sumber daya yang memungkinkan semua anggota komunitas sekolah menjadi pemikir kritis dan pengguna informasi yang efektif dalam berbagai format dan media. Perpustakaan sekolah berhubungan dengan jaringan perpustakaan dan informasi yang lebih luas sesuai dengan prinsip Manifesto Perpustakaan Umum yang dikeluarkan UNESCO.
Staf perpustakaan menunjang penggunaan buku dan sumber informasi lainnya, mulai dari buku fiksi sampai dokumenter, dari tercetak sampai elektronik, yang tersedia di sekolah maupun tempat lain. Materi tersebut melengkapi dan memperkaya buku ajar, bahan dan metodologi mengajar.
Telah terbukti, jika para pustakawan dan guru bekerja sama, maka murid akan mencapai tingkat literasi, kemampuan membaca, belajar, memecahkan masalah serta keterampilan teknologi informasi dan komunikasi yang lebih tinggi. Jasa perpustakaan sekolah harus diselenggarakan secara adil dan merata bagi semua anggota komunitas sekolah tanpa membeda-bedakan umur, ras, jenis kelamin, agama, kebangsaan, bahasa, status profesional ataupun sosial. Jasa dan materi khusus perpustakaan harus disediakan bagi mereka yang tak mampu menggunakan arus utama jasa dan materi perpustakaan. Akses ke jasa dan koleksi perpustakaan hendaknya didasarkan pada Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tidak terikat pada segala bentuk ideologi, politik dan sensor agama, ataupun tekanan perdagangan.
Legislasi Pembiayaan dan Jaringan
Perpustakaan sekolah memiliki arti penting bagi strategi jangka panjang pengembangan literasi, pendidikan, penyediaan informasi sertaekonomi, sosial dan budaya. Sebagai bentuk tanggung jawab para pejabat berwenang lokal, regional dan nasional, maka hal itu perlu dukungan legislasi dan kebijakan khusus. Perpustakaan sekolah harus memperoleh pendanaan yang mencukupi dan berlanjut untuk keperluan tenaga terlatih, materi perpustakaan, teknologi dan fasilitas. Pemenuhan kebutuhan tersebut hendaknya cuma-cuma. Perpustakaan sekolah merupakan mitra penting dalam jaringan perpustakaan dan informasi lokal, regional, dan nasional. Jika perpustakaan sekolah berbagi fasilitas dan/atau sumber daya dengan jenis perpustakaan lain, seperti perpustakaan umum, maka tujuan khas perpustakaan sekolah harus diakui dan dipertahankan.
Implementasi Manifesto
Pemerintah, melalui kementerian yang bertanggung jawab atas pendidikan, didorong untuk mengembangkan strategi, kebijakan dan perencanaan yang mengimplementasikan prinsip Manifesto ini. Perencanaan hendaknya mencakup penyebaran Manifesto ini pada program pelatihan awal dan kesinambungan bagi pustakawan dan guru.
Tujuan Perpustakaan SekolahPerpustakaan sekolah merupakan bagian integral proses pendidikan. Berikut ini butiran penting bagi pengembangan literasi, literasi informasi, pengajaran, pembelajaran dan kebudayaan serta merupakan jasa inti perpustakaan sekolah:
mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan dalam misi dan kurikulum sekolah;
mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan anak dalam kebiasaan dan keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan sepanjang hayat mereka;
memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan, pemahaman, daya pikir dan keceriaan;
mendukung semua murid dalam pembelajaran dan praktek keterampilan mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk, format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi di komunitas;
menyediakan akses ke sumber daya lokal, regional, nasional dan global dan kesempatan pembelajar menyingkap ide, pengalaman dan opini yang beraneka ragam;
mengorganisasi aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan budaya dan sosial;
bekerja dengan murid, guru, administrator dan orangtua untuk mencapai misi sekolah;
menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi merupakan hal penting bagi terciptanya warga negara yang bertanggung jawab dan efektif serta partisipasi di alam demokrasi;
promosi membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan sekolah kepada seluruh komunitas sekolah dan masyarakat luas.
Perpustakaan sekolah memenuhi fungsi tersebut dengan mengembangkan kebijakan dan jasa, memilih dan memperoleh sumber daya informasi, menyediakan akses fisik dan intelektual ke sumber informasi yang sesuai, menyediakan fasilitas pembelajaran, serta mempekerjakan staf terlatih.
Staf
Pustakawan sekolah adalah anggota staf berkualifikasi profesional yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan perpustakaan sekolah, sedapat mungkin dibantu staf yang cukup, bekerja sama dengan semua anggota komunitas sekolah, dan berhubungan dengan perpustakaan umum dan lainnya.
Peran pustakawan sekolah bervariasi tergantung pada anggaran, kurikulum dan metodologi pengajaran di sekolah, dalam batas kerangka kerja keuangan dan perundang-undangan nasional. Di dalam konteks khusus, ada ranah umum pengetahuan yang penting jika pustakawan sekolah mengembangkan dan mengoperasikan jasa perpustakaan sekolah yang efektif: yaitu mencakup sumber daya, manajemen perpustakaan dan informasi serta pengajaran. Di dalam lingkungan jaringan yang makin berkembang, pustakawan sekolah harus kompeten dalam perencanaan dan pengajaran keterampilan menangani informasi yang berbeda-beda bagi guru dan murid. Dengan demikian, pustakawan harus melanjutkan pengembangan dan pelatihan profesionalnya.
Penyelenggaraan dan Manajemen
Untuk menjamin penyelenggaraan yang efektif dan dapat dipertanggungjawabkan, maka:
kebijakan mengenai jasa perpustakaan sekolah harus dirumuskan guna menentukan tujuan, prioritas dan jasa dalam kaitannya dengan kurikulum sekolah;
perpustakaan sekolah harus terorganisasi dan dikelola sesuai standar profesional;
jasa hendaknya dapat diakses oleh semua anggota komunitas sekolah dan diselenggarakan dalam konteks komunitas lokal;
kerjasama dengan guru, manajemen senior sekolah, administrator, orang tua murid, pustakawan dan profesional informasi lainnya dan kelompok komunitas harus didorong.
Translanted by Mr Hernanonono, Prof. Sulostyo Basuki and Lucya Dhamayanti on behalf of the National Library of Indonesia.
Sumber : http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/manifesto-id.htm
Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan unsur-unsur pendidikan lainnya turut menentukan berlangsungnya suatu proses pendidikan dan pengajaran yang berhasil. Berdasarkan informasi dan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui membaca dan belajar di perpustakaan dapat berfungsi sebagai “gizi intelektual” bagi seluruh kehidupan manusia di kemudian hari.
Perpustakaan sekolah merupakan penunjang usaha mempertinggi kemampuan daya serap siswa terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru di kelas, memperluas pengetahuan yang berguna di masyarakat dan mempertinggi kemampuan pemahaman untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu perpustakaan sekolah diperlukan oleh masyarakat di lingkungan sekolah antara lain:
1. sebagai salah satu pusat sumber belajar,
2. salah satu komponen instruksional,
3. sumber utama yang menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran,
4. sebagai laboratorium belajar dimana siswa dapat belajar yaitu mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berfikir dan berkomunikasi.
Keberadaan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas di kelas, selain itu kegiatan belajar mengajardapat berlangsung secara dinamis karena diperkaya dengan berbagai koleksi bahaan bacaan. Perpustakaann sekolah akan tampak bermanfaat apabila benar-benar dapat memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah.
Untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah dalam pembelajaran tidaklah mudah, karena dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah ada factor penghambat dan pendukungnya. Faktor-faktor penghambat dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah diantaranya:
1. kurannya pengetahuan guru tentang pembelajaran,
2. kurangnya pemahaman guru tentang konsep pemanfaatan perpustakaan sekolah,
3. padatnya kurikulum di sekolah, kurangnya koleksi bahan pustaka,
4. kurangnya layanan informasi danb referensi,
5. kurangnya prasarana perpustakaan
6. dan adanya keterbatasan waktu pemanfaatan perpustakaan sekolah.
Sedangkan beberapa faktor pendukung dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah diantaranya:
1. Eksistensi perpustakaan sekolah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Sisdiknas dan Undang-undang Perpustakaan,
2. Sumber daya pemustaka sebagai pengelola perpustakaan sekolah
3. Koleksi perpustakaan
4. Gedung atau ruang perpustakaan
5. System layanan perpustakaan,
6. Sarana dan prasarana penunjang system layanan seperti pemanfaatan TI.
Peran Guru Dalam Pemberdayaan Perpustakaan
Berkenaan dengan pemanfaatan perpustakaan, guru perlu memberikan motivasi kepada siswa agar tertarik dan berminat untuk memanfaatkan bahan pustaka yang disediakan di perpustakaan. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dan memberikan teladan dengan cara memberikan bimbingan kepada siswa agar gemar membaca buku-buku yang diperlukan dan dapat mengembangkan berbagai pengetahuan lainnya diluar materi pelajaran di kelas. Guru sebagai fasilitator mengandung pengertian bahwa guru harus berusaha untuk mengetahui secara pasti kebutuhan sumber-sumber pustaka yang dibutuhkan oleh siswa, guru itu sendiri ataupun kebutuhan dalam pengembangan pengetahuan lainnya yang relevan. Beberapa peran guru sebagai fasilitator dalam optimalisasi peran perpustakaan sekolah diantaranya:
1. Kewajiban untuk dapat menyediakan informasi bahan ajar dan mengupayakan darimana dan bagiamana cara memperoleh sumber-sumber belajar tersebut. Jika guru tidak melakukan perannya dengan baik, maka hal itu akan menjadi salah satu penghambat pemanfaatan perpustakaan sekolah,
2. Guru sebagai kunci pembuka perpustakaan artinya apabila guru tidak berupaya memotivasi siswa untuk memanfaatkan bahan pustaka maka siswa tidak tertarik dan berminat terhadap perpustakaan.
3. Sebagai faslilitator karena guru mengetahui secara pasti sumber sumber buku apa saja yang dibutuhkan oleh siswa. Peran guru sebagai faslitator diantaranya adalah kewajiban untuk dapat menyediakan informasi bahan ajar dan mengupayakan darimana dan bagiamana cara memperoleh sumber-sumber belajar tersebut kepada penyelenggara perpustakaan atapun ke level kepala sekolah.
Kepedulian semua pihak terhadap fungsi perpustakaan sekolah sangat diharapkan agar perpustakaan sebagai jantung di sekolah dapat benar-benar berjalan guna meningkatkan atomosfir pembelajaran dan sebagai tempat pemancaran berbagai pengetahuan di sekolah.
Sumber Bacaan:
Poerwanti, E dan Widodo, N. 2000. Perkembangan Peserta Didik. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Mbulu, Y. 1991. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Majalah Pendidikan, Edisi 25 Tahun XVII (p. 87-95)
Bafadal, Ibrahim. 2001 . Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar